WORKSHOP COACHING MANAJEMEN RISIKO

Sebagai bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan, Poltekkes Kemenkes Bengkulu menyelenggarakan Workshop Coaching Manajemen Risiko pada Kamis dan Jumat, 28-29 November 2024. Workshop ini bertempat di Gedung Training Center Poltekkes Kemenkes Bengkulu dan dihadiri oleh 67 peserta yang terdiri dari tenaga pendidik dan pengelola Jurusan, Pusat, serta Unit di lingkungan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Lasmaida, SE, Juniantari, S.Kom, dan Lailatussyarifah Harahap, M.Si, yang merupakan perwakilan dari Inspektorat Jenderal Kemenkes. Mereka hadir untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep dasar manajemen risiko, alat dan teknik yang relevan, serta implementasi dalam pengelolaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Workshop diawali dengan sambutan hangat dari Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Eliana, SKM., MPH. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya manajemen risiko sebagai elemen kunci dalam memastikan keberlanjutan dan efisiensi proses kerja di institusi ini. Sambutan tersebut memberikan motivasi dan arahan strategis bagi para peserta.

Pada sesi pertama, Dr. Emy Yuliantini, SKM., MPH, selaku Ketua SPI (Satuan Pengawasan Internal), memberikan gambaran komprehensif mengenai manajemen risiko yang telah berjalan di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Materi ini memberikan landasan yang kuat bagi peserta untuk memahami konteks lokal sebelum masuk ke aspek teknis.

Selanjutnya, Lasmaida, SE, menyampaikan materi bertema “Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kemenkes”. Dalam sesi ini, peserta mempelajari langkah-langkah teknis dalam menilai risiko unit kerja dan mekanisme monitoring serta evaluasi (Monev) manajemen risiko. Sesi yang berlangsung hingga siang ini memberikan wawasan mendalam dan praktis kepada peserta.

Sesi sore diisi oleh Juniantari, S.Kom, yang membahas “Menyusun Peta dan Selera Risiko serta Identifikasi Risiko”. Pada sesi ini, peserta dari masing-masing unit diberikan kesempatan untuk mengajukan identifikasi risiko unit kerja mereka. Interaksi aktif dan diskusi mendalam menjadikan sesi ini sangat produktif.

Hari kedua workshop menghadirkan Lailatussyarifah Harahap, M.Si, yang membimbing peserta dalam materi “Menetapkan Level Risiko dan Monev MR”. Peserta dari masing-masing unit kerja diberi waktu untuk menyusun level risiko berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan sebelumnya. Acara dilanjutkan dengan penyajian hasil workshop oleh peserta, memberikan kesempatan untuk berbagi ide dan solusi. Workshop ditutup dengan kesimpulan dan apresiasi terhadap partisipasi aktif seluruh peserta. Hasil dari kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengelolaan risiko di lingkungan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, menjadikan institusi lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan di masa depan. (ars)

Categories:

No Responses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *