Bengkulu – Stroke merupakan penyakit gangguan neurocerebrovaskular yang terjadi akibat sumbatan (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah otak (hemoragik). Penyakit ini menyebabkan gangguan suplai darah ke otak secara mendadak, menimbulkan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Menurut data dari WHO, stroke menjadi penyebab kematian kedua di dunia dan penyebab kecacatan jangka panjang utama. Pada tahun 2022, terdapat lebih dari 12 juta kasus stroke baru, dengan angka kematian mencapai lebih dari 6,5 juta.
Stroke iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, menjadi jenis yang paling umum dengan sekitar 87% dari total kasus stroke. Gejala stroke seringkali muncul secara tiba-tiba, ditandai dengan kelemahan otot pada satu sisi tubuh, bicara tidak jelas, kesulitan berjalan, hingga gangguan keseimbangan. Kondisi ini memerlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengurangi risiko kecacatan permanen
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penatalaksanaan kegawatdaruratan pada pasien stroke, Poltekkes Bengkulu menyelenggarakan workshop dengan tema “Update Tatalaksana Keperawatan Pada Pasien Pasca Stroke”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perawatan pasien pasca stroke. Workshop diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus 2024 dengan narasumber Ns. Hendri Heriyanto, M.Kep, Ns Andra Saferi Wijaya, M.Kep, Ns Anditha, M.Kep, Sp. Kep.MB dan Ns. Sahran, M.Kep yang merupakan dosen di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Workshop ini diharapkan memberikan dampak positif bagi kompetensi peserta serta berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam penanganan pasien pasca stroke. (ars)
No Responses